Epson L100
Printer Epson Seri L100 dan L200 ternyata sudah menggemparkan pasar Indonesia. Metoda infus tinta dengan memindahkan tangki kartrid ke luar badan printer yang diadopsi Epson dianggap sebagai trobosan yang nyeleneh, alias keluar dari aturan baku yang selama ini dianut produsen printer.
Menurut M Husni Nurdin (Deputy Country Manager, PT Epson Indonesia), saat ini Epson mulai memfokuskan produk-produknya sesuai keinginan pasar lokal. “Jadi suara lokal kami dengar dan kami sampaikan ke kantor pusat di Jepang. Itulah kemudian hadir seri L100 dan L200 yang spesifik dibuat untuk Indonesia,” tambah Husni.
Di bagian sisi Epson L100 (single-function) dan L200 (multifungsi) tertempel sebuah modul plastik. Jika modul itu dibuka dan diposisikan secara horisontal, kamu akan melihat empat wadah tinta terpasang. Nah ke wadah itulah tinta dari botol harus dituang. Empat botol tinta yang masing-masing berkapasitas 70ml, atau enam kali kapasitas cartridge normal, sudah disiapkan Epson. Konfigurasinya biasa: hitam, cyan, magenta,dan kuning. “Printer ini didesain khusus untuk pasar Indonesia. Ditujukan 40% untuk kalangan korporat dan SOHO (small office home office) dan 60% untuk pengguna rumahan dan pelajar/mahasiswa. Pendek kata mereka yang perlu printer berbiaya murah dan berkualitas bagus, ” tandas Riswin Li (Product Manager, PT Epson Indonesia).
Satu botol tinta, urai Riswin, bisa mencetak 4.000 lembar dokumen hitam atau 6.500 halaman warna. “Harga per botol di luar pajak US$ 5,5. Waktu beli printer, dapat botol hitam, cyan, magenta dan kuning masing-masing satu, dan dua botol hitam tambahan. Total bisa cetak 12.000 lembar hitam-putih.” Jika diterjemahkan dalam ongkos cetak, L100 cuma menghabiskan Rp 13 untuk mencetak dokumen hitam, atau Rp 23 untuk dokumen warna. Murah ya?
Bagaimana dengan garansi? “Satu tahun atau 15.000 halaman cetak, mana yang tercapai duluan. Namun hanya pihak service center bisa melihat jumlah halaman yang sudah dicetak,” kata Siew Jin Kiat (General Manager, Inkjet & Laser Printer, Business Unit Div., Epson Singapore Pte Ltd). Ia menyarankan pemilik L100/200 untuk setidaknya sebulan sekali melakukan pencetakan agar nozzle tidak tersumbat.
Spesifikasi L100 dan L200 nyaris serupa. Kedua printer yang hitam pekat ini sama-sama menawarkan resolusi cetak 5760×1440 dpi dengan kecepatan cetak 27ppm (dokumen hitam-putih) atau 15ppm (dokumen warna). Juga sama-sama dapat digunakan di lingkungan Windows (XP/Vista/7) dengan koneksi USB 2.0.
Bedanya, L200 dilengkapi fasilitas fotokopi dan scan. Untuk memfotokopi satu halaman dokumen hitam-putih, pada moda draft L200 perlu waktu 11 detik. Jika dokumennya berwarna, waktunya menjadi 38 detik. Untuk scan, L200 menawarkan resolusi 600dpi dengan kecepatan 15 ms/lin
Printer Epson Seri L100 dan L200 ternyata sudah menggemparkan pasar Indonesia. Metoda infus tinta dengan memindahkan tangki kartrid ke luar badan printer yang diadopsi Epson dianggap sebagai trobosan yang nyeleneh, alias keluar dari aturan baku yang selama ini dianut produsen printer.
Menurut M Husni Nurdin (Deputy Country Manager, PT Epson Indonesia), saat ini Epson mulai memfokuskan produk-produknya sesuai keinginan pasar lokal. “Jadi suara lokal kami dengar dan kami sampaikan ke kantor pusat di Jepang. Itulah kemudian hadir seri L100 dan L200 yang spesifik dibuat untuk Indonesia,” tambah Husni.
Di bagian sisi Epson L100 (single-function) dan L200 (multifungsi) tertempel sebuah modul plastik. Jika modul itu dibuka dan diposisikan secara horisontal, kamu akan melihat empat wadah tinta terpasang. Nah ke wadah itulah tinta dari botol harus dituang. Empat botol tinta yang masing-masing berkapasitas 70ml, atau enam kali kapasitas cartridge normal, sudah disiapkan Epson. Konfigurasinya biasa: hitam, cyan, magenta,dan kuning. “Printer ini didesain khusus untuk pasar Indonesia. Ditujukan 40% untuk kalangan korporat dan SOHO (small office home office) dan 60% untuk pengguna rumahan dan pelajar/mahasiswa. Pendek kata mereka yang perlu printer berbiaya murah dan berkualitas bagus, ” tandas Riswin Li (Product Manager, PT Epson Indonesia).
Satu botol tinta, urai Riswin, bisa mencetak 4.000 lembar dokumen hitam atau 6.500 halaman warna. “Harga per botol di luar pajak US$ 5,5. Waktu beli printer, dapat botol hitam, cyan, magenta dan kuning masing-masing satu, dan dua botol hitam tambahan. Total bisa cetak 12.000 lembar hitam-putih.” Jika diterjemahkan dalam ongkos cetak, L100 cuma menghabiskan Rp 13 untuk mencetak dokumen hitam, atau Rp 23 untuk dokumen warna. Murah ya?
Bagaimana dengan garansi? “Satu tahun atau 15.000 halaman cetak, mana yang tercapai duluan. Namun hanya pihak service center bisa melihat jumlah halaman yang sudah dicetak,” kata Siew Jin Kiat (General Manager, Inkjet & Laser Printer, Business Unit Div., Epson Singapore Pte Ltd). Ia menyarankan pemilik L100/200 untuk setidaknya sebulan sekali melakukan pencetakan agar nozzle tidak tersumbat.
Spesifikasi L100 dan L200 nyaris serupa. Kedua printer yang hitam pekat ini sama-sama menawarkan resolusi cetak 5760×1440 dpi dengan kecepatan cetak 27ppm (dokumen hitam-putih) atau 15ppm (dokumen warna). Juga sama-sama dapat digunakan di lingkungan Windows (XP/Vista/7) dengan koneksi USB 2.0.
Bedanya, L200 dilengkapi fasilitas fotokopi dan scan. Untuk memfotokopi satu halaman dokumen hitam-putih, pada moda draft L200 perlu waktu 11 detik. Jika dokumennya berwarna, waktunya menjadi 38 detik. Untuk scan, L200 menawarkan resolusi 600dpi dengan kecepatan 15 ms/lin